ANALOG DAN DIGITAL
Sep 28, 2008 at 07:00 AM

analog_digital_clockISTILAH digital yang selalu kamu dengar sehari-hari itu berarti apa sih? Mulai dari jam digital, apa bedanya dengan jam analog ? Apakah pesawat telpon kamu yang sudah memiliki tombol-tomol angka berarti sudah digital? (bandingkan dengan pesawat telp yang menggunakan ”piringan dial” apakah itu diesbut Analog? Lantas bagaimana dengan album musik kamu yang masih berupa pita kaset atau keping disk? Apakah termasuk kategori analog atau digital juga ? Atau bagaimana juga dengan kamera film (selulosa) dan juga kamera ”digital” kamu?

Analog berarti kuno dan digital berarti moderen, analaog murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka. Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital. Coba saja kamu lihat istilah jam analog dan jam digital, perbedaannya adalah yang menggunakan ”jarum” adalah analog, dan yang berupa ”display” angka-angka adalah digital.

ana_digitalAnalog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data. Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”, sementara data digital adalah merubah data menjadi sederhana yaitu ”hanya” terdiri dari ”0” dan ”1”, yang akan lebih mudah untuk di sebarkan secara mudah tanpa terjadi ”gangguan”.

Pemahaman yang mudah tentang analog dan digital adalah pada pita kaset lagu dan file MP3 kamu. Jika kamu meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, retro-ripperkebersihan ”head” rekam nya, dan sebagainya, semakin banyak kamu merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, kamu akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kamu menggandakannya.Kini ada juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga "men-digital-isasi"

Namun dalam bidang audio ini, sistem analog masih memiliki beberapa ”keunggulan” dibanding sistem digital, yang menyebabkan masih ada beberapa penggemar fanatik yang lebih menyukai rekaman analog.

Perbedaan kamera analog (manual) dan kamera digital hanya terletak pada media penyimpanannya, kalau kamera sebelumnya ”menyimpan” data gambar dalam bentuk filem yang harus kamu proses dulu untuk bisa mendapatkan ”foto” nya, sementara kamrea digital menyimpan data gambarnya dalam bentuk data ”digital” yang bisa langsung kamu nikmati sesaat setelah ”dijepret”

analogtvDalam bidang telekomunikasi, perbedaan telepon analog dan digital, bukan berdasarkan jenis pesawat teleponnya, namun kepada ”sistem” di sentral teleponnya, walaupun untuk mendukung sistem sentra yang digital, diperlukan pesawat telepon khusus. Begitu juga dengan siaran televisi analog dan digital. Siaran Analog kadang terganggu oleh cuaca, letak bangunan, dan penyebab lainnya, sementara siaran digital memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih bagus, karena ”data”-nya tidak mengalami ”gangguan” saat dikirim ke TV penerima.

Nah sudah jelas kan arti dari analog dan digital? Coba deh kamu cari tau disekitar kamu, siaran radio atau siaran televisi mana sajakan yang sudan melakukan siaran digital?***

(dari berbagai sumber)

(foto istimewa)



Ok, gw punya HP Samsung F300. HP ini blm support 3G apalagi HSDPA. Seumur-umur gw belum pernah memainkan aplikasi 3G, baik itu video call, streaming, internet dan lain-lain. Alasan gw belum beli HP yang bisa 3G pertama karena kebutuhan maksudnya gw belum butuh-butuh amat dan dirumah gw di jogja satupun belum ada yang punya HP 3G plus cewek gw juga blm punya hehehe.Alasan ke dua tarifnya masih mahal. Nggak punya bukan berarti kita harus nggak up 2 date mengenai perkembangan IT alias Gaptek gitu, betul nggak

Sekarang ini sedang rame-ramenya orang membicarakan teknologi yang satu ini. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), dari namanya aja kira sudah bisa menebak maksud dari HSDPA itu sendiri. Teknologi 3G sendiri sebenarnya sudah di perkenalkan 2 tahun yang lalu. HSDPA sendiri merupakan evolusi dari 3G atau biasa disebut dengan teknologi 3.5G yang berjalan pada channel baru High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH). Dengan HDSPA, kecepatan downlink secara teori dapat mencapai 3,6 Mbps bandingkan dengan 3G yang ‘hanya’ mencapai 384 Kbps. Karena masih berjalan pada platform 3G namun dengan kecepatan melampaui kecepatan 3G standar maka teknologi ini disebut juga sebagai 3,5G. Sebenernya perkembangan teknologi HSDPA pada 3G hampir mirip dengan perkembangan teknologi EDGE atau Enhanced GPRS (EGPRS) pada GPRS. Perlu diketahui, EDGE memiliki kecepatan downlink mencapai 236 Kbps, cukup cepat jika dibandingkan dengan GPRS standar yang memiliki kecepatan sekitar 50 Kbps. Karena hal tersebut pula teknologi EDGE atau EGPRS juga dikenal dengan nama teknologi 2,75G.

dilihat dari sisi penggunanya. Orang yang menggunakan aplikasi 3G/HSDPA di pastikan sudah mengenal internet sebelumnya. Di Indonesia orang yang menggunakan internet di pastikan orang yang berpendidikan. Yang menjadi pertanyaan?apakah teknologi tersebut hanya di arahkan ke orang yang berpendidikan, bagaimana dengan nasib petani di pelosok desa yang belum terjangkau?Padahal jika teknologi ini bisa di manfaatkan oleh semua masyrakat, bukan tidak mungkin petani buah misalnya bisa langsung mengirim hasil panen buah itu ke pada buyer.

Investasi 3G oleh operator seluler merupakan investasi yang cukup mahal, konon untuk mendapatkan alokasi frekuensi 3G di Indonesia, operator harus merogoh koceknya sekitar ratusan miliar rupiah, belum lagi infrastruktur yang harus dibangun untuk jaringan 3G tersebut. Teknologi HSDPA yang masih saudara dengan 3G bejalan pada jaringan 3G sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan dana yang besar untuk mengimplementasikan teknologi tersebut, itulah mengapa operator seluler juga mendukung teknologi HSDPA begitu teknologi ini diperkenalkan dan tidak lama setelah layanan 3G berjalan. HSDPA menawarkan layanan dengan kecepatan cukup tinggi, ibarat jalan tol, akses internet serasa tidak memiliki hambatan apapun. Dengan kecepatan mencapai 3,5 Kbps bahkan bisa ditingkatkan menjadi puluhan Kbps, kita dapat mengakses berbagai informasi diseluruh dunia melalui internet dan semakin membuat flat dunia kita.

Sekarang di beberapa negara maju sudah di buat semacam konsorsium untuk teknologi 4G. Siap atau tidak siap kita harus menerima bahwa teknologi semakin cepat berkembangnya. Semoga saja saya bisa beli HP yang support 4G, AMIN

SISTEM KOMUNIKASI SELULER CDMA 2000 1X

Pada dasarnya unjuk kerja atau performansi sistem seluler baik berbasis sistem CDMA maupun GSM dapat diukur dengan melihat beberapa parameter Quality of Service (QoS) jaringan. Operator seluler di negara maju melakukan pengujian unjuk kerja jaringannya secara periodic sebelum mendapatkan komplain layanan dari pelanggan. Masing – masing operator mempunyai standart sendiri didalam unjuk kerja jaringannya, atau yang biasa disebut dengan Key Performance Indicator (KPI). Berikut adalah hal – hal yang menjadi pertimbangan dalam menganalisa:

1. Call success ratio

Call success ratio atau rasio keberhasilan panggil didasarkan pada jumlah panggilan sukses terhadap total jumlah panggilan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

2. Call Drop-out atau Drop call

Call Drop-out atau Drop call Call drop adalah panggilan yang terputus ketika pembicaraan sedang berlangsung.

3. Call Attempt

Call attemp adalah usaha yang dilakukan oleh pelanggan untuk melakukan panggilan

4. Blocking

Blocking adalah panggilan yang tidak dapat dilayani(karena tidak ada kanal bebas)

5. Access failed

Access failed adalah Akses yang gagal dilakukan oleh pelanggan.

6. Cell Coverage

Cell Coverage atau cakupan mengandung arti suatu area yang masih berada dalam wilayah layanan dari base station sel tersebut. Komunikasi yang menghubungkan baik dalam arah forward maupun reverse harus berada dalam kondisi sama baiknya.

7. PN Offset

Tidak seperti dalam sistem GSM dimana pembedaan antara suatu sel dengan sel yang lainnya ditentukan oleh frekuensi pembawa yang digunakan. Dalam sistem CDMA perbedaan antara suatu sel dengan sel lainnya terletak pada PN offset. Jika pengalokasian PN offset ini tidak tepat maka akan mengakibatkan ambiguitas identifikasi sel yang melayani suatu terminal MS. PN offset harus dibuat sedemikian rupa sehingga sel – sel yang berdekatan tidak saling mengganggu.


Operator CDMA baru yang tidak pernah punya pengalaman sebelumnya, biasanya terjebak pada paradigma jaringan seluler berbasis GSM. Atau juga karena pemikiran bahwa CDMA tidak memerlukan perancangan radio maka tanpa memikirkan alokasi PN offset, main pasang base station tanpa memperhatikan dampaknya. Memang dalam sistem CDMA tidak memerlukan perancangan radio tetapi memerlukan perancangan alokasi PN offset untuk tiap selnya agar tidak terjadi pilot polution. Bila hal itu telah terjadi yang harus dilakukan operator tersebut adalah dengan merencanakan ulang re-use PN offset oleh sel – sel yang ada pada jaringan tersebut. Tujuan akhir dari usaha ini adalah membuat PN offset yang sama atau berdekatan tidak saling mempengaruhi antar sel tersebut dengan mengatur jaraknya.

8. Tilting

Untuk mengubah coverage area yang dilayani oleh BTS dapat dilakukan dengan teknik tilting, yaitu pemiringan/ perubahan antenna yang dilakukan untuk mengatur coverage dari antenna. Menurut jenisnya tilting dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Tilting mekanik

Tilting mekanik adalah mengubah direksional antenna dengan cara mengubahnya dari sisi fisik antenna, tilting mekanik dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Downtilt

Downtilt adalah mengubah kemiringan antenna menjadi lebih ke bawah.

mekanisme downtilt.jpg

2. Uptilt

Uptilt adalah mengubah kemiringan antenna menjadi lebih ke atas.

mekanisme uptilt.jpg



segitiga phytagoras.jpg

B = A tan (90° - a)

Dimana:

A = tinggi BTS

B = jarak jari – jari coverage area

a = sudut antenna

Untuk mengukur perubahan derajat pada antenna dengan cara menggunakan alat yang

bernama suunto, yaitu sebagai berikut:

alat mengukur derajat antenna suunto.jpg

Langkah – langkah untuk melakukan tilting secara mekanik adalah sebagai berikut:

1. Liat derajat kemiringan antenna dengan menggunakan alat suunto.

2. Kendorkan baut vector pada antenna.

3. Kendorkan besi penahan antenna.

4. Ubah kemiringan antenna.

5. Lihat derajat kemiringan antenna, sesuaikan dengan derajat yang diingankan

6. kencangkan besi penahan antenna.

7. Kencangkan baut vector antenna.

b. Tilting elektrik

Tilting elektrik adalah mengubah coverage antenna dengan cara mengubah fasa antenna, sehingga terjadi perubahan pada beamwidth antenna. Mengubah fasa antenna dapat dilakukan dengan cara mengubah settingan fasa pada antenna, yaitu 1,2, 3 dst.



Hariman Setiawan_ 111040339


OPTIMALISASI JARINGAN PADA SISTEM CDMA 2000-1X BERDASARKAN ANALISA DATA TRAFIK DENGAN MENGGUNAKAN PERL

OPTIMALIZATION NETWORK OF SYSTEM CDMA 2000-1X PERSUANT ANALYSIS OF TRAFFIC DATA BY USING PERL

it telkom

3G

Teknologi 3G, Yang Dijual Tetap Voice dan SMS

Muda dan enerjik. Kesan ini yang pertama terlihat dalam penampilannya sehar-hari. Apalagi sejak resmi menjadi Direktur Utama PT.Excelcomindo, Bapak dua anak ini tampil kelimis. Lahir di Bukittinggi 23 April 50 tahun lalu, pria bernama lengkap Hasnul Suhaimi, sudah sangat dikenal di dunia telekomunikasi Tanah Air dan mancanegara.

Alumni Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung tahun 1981 dan meraih gelar Master of Business Administration dari the University of Hawaii, USA pada tahun 1992 menjadi modalnya untuk berkiprah di dunia telekomunikasi Indonesia. Hasnul pulalah yang menjadi Direktur Utama pertama yang pindah ke perusahaan kompetitor alias sejenis di dunia telekomunikasi, dari Indosat hijrah ke XL.

Selular berkesempatan mewawancarai secara khusus Hasnul di ruang kerjanya, lantai 18 Penthouse, Gedung XL, Kawasan Kuningan Jakarta. Berikut petikan wawancaranya :


Apa komentar Anda dengan hadirnya 3G, Apa itu tantangan terbaru di bisnis selular?
Menurut saya 3G tidak sekedar 3G, tetapi untuk profile company. Karena produk ini menarik. Jangan menyangka 3G sesuatu yang uangnya banyak. Tapi kalau gak ada itu memang kurang indah. Sukses 3G adalah apabila pelanggan kita membeli produk kita dan menggunakannya untuk sms dan voice. Sebagai contoh, GPRS itu dulu digunakan IM3 untuk melaunching produknya. Yang paling canggih MMS dan lain sebagainya. Tetapi bukan itu yang dijual. Yang dijual adalah voice dan sms. Karena apa, karena itu bersifat dekoratif. Selalu bilang IM3, Jangan jual GPRS. GPRS adalah sesuatu yang hebat tetapi jangan dijual. Contoh mudahnya gini. Kalau kita pesen juice di restoran besar, misalkan hotel, selalu ada payung di atasnya, entah itu potongan buah atau lainnya. Nah, itulah 3G atau GPRS. Jadi yang ingin saya usung adalah sesuatu yang image. Kita harus mempersiapkan produk dan content nya, karena 3 tahun ke depan real 3G akan datang, baru kelihatan. Kalau sekarang Belum bisa kelihatan. 3G adalah jalan raya, jalan tol yang merupakan tempat untuk mencari sesuatu. Untuk ke Taman Safari, untuk ke Bogor, begitu lah 3G. Tidak ada arti kalau tidak ada Taman Safarinya, itu adalah content.

Bagaimana dengan berbagai fitur yang saat ini di tawarkan di jaringan 3G, video call dan mobile TV misalnya?
Sekarang memang sudah mulai dengan video phone. Video phone adalah sesuatu yang menarik. Sekarang enak gak, not really something special yet. Tidak sekarang. Tapi mungkin 2-3 tahun lagi kita akan lihat. Sedangkan mobile TV, orang juga tidak terlalu banyak tahu tentang mobile TV. Tapi, pada saatnya nanti kita akan menemukan sesuatu yang lain. Misalnya di Korea ada cyber world. Apakah kita bisa temukan sesuatu dari 3G? Kita akan tunggu 2-3 tahun lagi. Tapi, saat ini jangan berharap buat 3G dapat apa? Karenanya XL keluar dengan ”Pertama Terluas” untuk 3G.

Adakah perubahan yang sudah atau mulai Anda lakukan di XL?
Waktu akan launching 3G, kawan-kawan di sini sudah siap dengan segala sesuatu. Saya selalu pelan–pelan untuk buat sesuatu. Saya bilang buat apa 3G, apa tujuannya 3G? Di balik itu, kita lihat image apa yang ingin kita bawa. Kita survei, kita ingat, beberapa waktu lalu XL itu terkenal dengan putus-putus dan mahal. Tapi sekarang XL jumlah BTS-nya sudah hampir sama dengan operator lain. Di beberapa tempat, kita lebih luas di antara yang 2 operator lainnya. Di Jabotabek dan beberapa tempat, kita lebih bagus jaringannya. Jadi sudah bukan XL yang dulu, itu yang mau kita bawa. Tapi sekarang untuk saat ini bisa dibilang 3G XL adalah yang pertama terluas. Tidak bisa dipungkiri, tidak bisa diubah-ubah, itu yang saya maksud dengan nilai tambahnya.

Apa target untuk menghadapi pesaing dari dua operator Telkomsel dan Indosat?
Kita punya logo namanya 123. Itu logo ke dalam sih. Kita minta kita menjadi nomor satu dalam kualitas, jaringan, content, dan pelayanan. Terus menjadi nomer 2 dalam 3 tahun. Jadi jawabannya 3 tahun untuk masuk posisi dua. Itu harapan ya, realistislah. Apakah itu sesuatu yang baru? Jawabannya tidak. Karena lima tahun yang lalu sama juga, tapi tidak tercapai–tercapai juga. Posisinya masih setengahnya, kita 6 triliun, ya Indosat 12 lah. Tapi dibanding tahun lalu sudah mending. Tahun lalu 3,8 triliun, Indosat 12 triliun. Sekarang mungkin Indosat sudah 12,5 triliun. Kalau kemarin 3/4 sekarang sudah sampai setengahnya.

Mungkin tidak akan jadi yang nomor satu?
Ini bukanlah sesuatu yang bisa dikejar. Contoh misalnya Indonesia ingin menyaingi Amerika, mungkin gak? Gak realistis. Terlalu jauh. Tapi kalau ingin menyaingi Malaysia, masih mungkin. Sekarang XL 11%, Indosat 22%, Telkomsel 66%, terlalu susah 6 kali lipat. Pendapatan kita tahun ini sekitar 6,7 triliun, terlalu gak realistis. Indosat sebetulnya untuk ngejar 2-3 tahun tidaklah mudah. Untuk Capex Tahun ini kita siapkan 700, kalau tahun lalu 500, kemudian 530, jadi sekarang 700.

Dalam menjalankan rutinitas ini, ada tidak kiat Anda. Karena puluhan tahun di bisnis selular tentunya akan jenuh dan bosan. Kaitannya dengan posisi Anda sebagai Dirut XL, ada strategi khususkah dalam menjalankannya?
Pertanyaan menarik. Saya selalu berpikiran dari belakang ke depan. Jadi kita mau kemana baru siapkan apanya. Misalkan, pelanggan maunya apa? Nah setelah pelanggan maunya apa, baru kita bikin, kita siapkan, dan kita jual. Jadi bukan saya punya ini lantas terus kita jual, siapa yang mau? Pelanggan itu maunya apa. Saya lebih memilih mengikuti kata Pak Hermawan (Hermawan Kertajaya). You know costumer first, you know kompetitor, and than you know your talking company. Supaya apa? Misal kita butuhnya apa? Di pasar sudah banyak. Ngapain kita masuk lagi. Pelanggan butuh ini, di pasar sudah banyak, tapi kita punya sesuatu yang unik baru kita masuk pasar. Saya selalu begitu.

Kalau berfikir bosan dan tidak bosan saya selalu melakukan jalan kaki di terik matahari 4 jam setengah. Saya main golf. Itu tidak membosankan, karena ada target mesti melewati beberapa hole. Jalan dari hole ke hole tidak membosankan. Sekarang saya main golf sekali dalam seminggu, kalau sebelumnya sempat 2 kali seminggu. Orang golf selalu sehat. Jarang lho, ada orang golf yang sakit-sakitan. Dia berusaha sehat untuk bisa golf. Bukan golf itu sehat, percaya gak percaya. Tanya deh sama orang–orang golf. Kalau sakitnya senin selasa gak apa–apa. Tapi kalau menjelang Sabtu sakit, kita berusaha untuk cepat sembuh. Jadi harus selalu sehat untuk bisa golf.

Ada rencana menghabiskan masa tua alias pensiun?
Saya ingin tetap mengerjakan sesuatu. Tetapi tidak terlalu stres lagi. Keinginan saya itu kalau bisa ngajar. Back to campus. Dulu saya waktu kerja di Indosat tiap Sabtu ngajar. Jadi ingin ngajar lagi. Ngajar, kemudian tidak di Jakarta. Saya siapkan rumah kecil di Sentul. Tahun 1999 saya beli waktu masih murah. Waktu krismon dulu, di daerah Bukit Sentul. Tinggal di situ kan segar udaranya kalau bangun pagi–pagi, golf dekat tinggal jalan saja. Kalau mau ke Jakarta dua kali seminggu atau seminggu sekali. Atau kalau tidak, ya di Bandung atau Bogor kan enak juga itu. Itu keinginan saya. (Setia)

selular.co.id

GSM

Global System for Mobile Communications (GSM)
Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

Sejarah dan Perkembangan GSM

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. (Mela Dewinta 0606094516)

CDMA
Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.

CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.

CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.

Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.

Keuntungan CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara la

materi referensi: